Langsung ke konten utama

Amal, Tentang Niat dan Cara.

Amal itu diterima jika memenuhi dua syarat: niat, dan caranya yang benar.

Perkara niat merupakan hal yang sangat halus. Ada kalanya ia bersih, tapi tidak jarang juga bercampur. Ia bisa dibersihkan, diluruskan lagi jika bengkok.

Perkara cara, ternyata fiqih itu mudah sekali, ringan sekali. Karena Allah sudah menetapkan cara dan batasnya. Tinggal dilaksanakan.

Perkara yang sulit adalah amal-amal yang tidak dijelaskan caranya. Perkara yang Allah sampaikan caranya secara halus sekali.

Barangkali di sinilah furqan bekerja. Furqan yang Allah berikan kepada orang-orang yang bertakwa. Furqan yang menjadikan seseorang tau yang benar dan yang salah.

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan turunkan furqan. Barangsiapa yang bertaqwa, Allah akan berikan jalan keluar.

Banyak orang dengan niat baik, ingin berbuat baik. Akan tetapi caranya kurang tepat. Seringkali perbuatan baik diiringi dengan ego, dengan perasaan. Ia mesti dibiarkan, tidak boleh ditahan, tidak boleh ditolak. Ini adalah hal yang manusiawi. Akan tetapi tidak segalanya dituruti. Ada kalanya ia mesti dibujuk oleh pemikiran, sehingga perasaan yang muncul adalah perasaan yang benar.

Amal yang benar, dengan niat dan cara yang benar, maka ia akan berbuah manis. Amal dengan niat yang benar dengan cara yang salah, ia menjadi sejarah. Sejarah ada bukan untuk dikenang, apalagi diratapi. Sejarah ada untuk diingat titik kesalahannya, biar ia tidak berulang. Supaya Allah menerima amal di lain hari. Supaya amal berbuah manis di lain kali.

Mari perbaiki sejarah, kita arahkan cerita ke arah keridha-an Allah serta buah yang manis.

Tidak masalah jika belajar lagi. Semakin sulit? Iya, karena kamu sudah naik kelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimana sih caranya manajemen kerja multitasking?

Wah, kalo udah ngobrolin multitasking pasti pikirannya ribet. Otak manusia memang ga dirancang untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Tapi sebagai seorang pegawai sering banget ga sih dapet tugas lebih dari satu? Kalo atasan kamu ngasih kamu beberapa pekerjaan sekaligus, berarti dia percaya sama kamu dan yakin kamu bisa handle pekerjaan tersebut sekaligus. Kecuali kalo udah kebablasan banget yaa. Dikasi pekerjaan prioritas semua nggak bener juga siih. Sebenernya banyak banget niih tools yang bisa dipake biar kerjaanmu yang multitasking itu bisa kelar dan rapi. Kuncinya adalah bagaimana kamu mengelola. Misalnya niih kamu di Kemitraan. Ga mungkin kan kamu cuma ngelola data satu kemitraan aja. Kamu perlu mengelola seluruh data mitra yang sebenarnya itu jenisnya sama aja. Misalnya, seluruh mitra pasti punya: Nama Mitra, nama owner, lokasi, email, dan nomor telepon. Nah, buat awal kamu bikin dulu aja tabelnya. Misalnya gini: Kenapa sih harus ribet bikin tabel beginian? Kaga ribet c...

Tetaplah Menjadi Dirimu

Jangan biarkan kebaikanmu mengubahmu. Jangan karena hatimu sanggup menerima sikap yang tidak pantas lantas menganggapnya sebagai hal yang wajar. Hatimu yang lapang, jiwa mereka yang tercemar. Biarlah hatimu tetap lapang di tengah hiruk pikuk yang sesak. Biarlah dunia hiruk pikuk sesak, tapi hatimu lapang. Dilapangkan oleh Allah. Inilah bentuk rezeki yang Allah kasih. Maka terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu bersyukur.

Sebentar Lagi Allah Ganti

Pagi itu di bawah pendopo SMAN 1 Padang Panjang kami duduk melingkar bercerita tentang banyak hal. Cahaya matahari terang dan angin sejuk berhembus menembus baju pramuka berlengan panjang. Ustad Nasution, seorang dengan wajah teduh dan senyum yang tidak pernah lepas dari wajahnya. Berpeci hitam berpakaian rapi. Kedua tangannya bersandar pada kursi. Kakinya bergoyang goyang ke depan dan belakang karena tidak dapat menjangkau lantai. Tenggeran kaki pun tidak ada. Kami di sekeliling beliau mengamati, memperhatikan beliau dengan antusias. Saling menimpali, saling jawab dan diskusi. Beliau bercerita tentang Iman, Islam, dan Ihsan. "Allah itu tidak pernah salah memberikan rezeki. Ia memberikan rezeki dengan jumlah yang tepat dan waktu yang tepat. Perhitungan Allah itu sangat cepat. Percayalah dengan takdir Allah", katanya. Beliau tiba-tiba mengambil sepatunya. Sepatu pantofel - yang terkadang dibuat menggunakan kulit buaya- hitam mengkilat. Sudah dipersiapkan dari pagi, disemir sup...